Tumbuh Kembang Bayi Bulan Ke-1

Tumbuh Kembang Bayi Bulan Ke-1
Amati dan cermati perkembangan bayi sejak usia awal kelahirannya.
Perkembangan di usia bayi merupakan suatu proses yang terus berjalan. Orangtua akan menemukan ciri-ciri yang khas pada setiap tahap perkembangannya sejak bulan pertama. Cermati bila ada sesuatu yang mencurigakan berdasarkan penjelasan dr. Rini Sekartini, Sp.A (K) dari RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta ini.
Posisi Tubuh
Beberapa minggu setelah lahir posisi tubuh bayi tampak melengkung atau seperti posisi katak. Posisi ini merupakan warisan saat ia berada dalam kandungan yang ruangnya terbatas. Jari-jemari tangannya pun dalam kondisi mengepal. Jika berbaring kepalanya menghadap salah satu sisi.
Perilaku Sosial
Pengalaman pertama bayi berhubungan dengan orang lain ialah saat menatap ibunya kala menyusu. Saat ini bayi bisa merasakan kesan kelembutan dan kehangatan melalui sentuhan kulit dengan ibunya. Lakukanlah stimulasi sesering mungkin sambil beraktivitas. Misalnya sambil menyusui, memandikan, atau saat beraktivitas lainnya.
Gerak refleks
Pada usia awal bayi sering kali menunjukkan gerakan-gerakan secara spontan. Misal, jika telapak kakinya ditekan ia akan menggerakkan badannya, seperti gerakan merayap. Bila telapak tangannya dibuka dan jari kita disentuhkan pada telapak tangannya, langsung ibu jari dan jari lainnya mengepal dan menggenggam. Bayi juga sering menunjukkan sikap terkejut atau kaget dengan merentangkan lengannya atau mungkin menangis.
Motorik Kasar
Begitu lahir, aspek motorik bayi sudah mulai berkembang. Gerakan otot-otot besar pada tangan dan kakinya bergerak sangat aktif. Pada minggu-minggu pertama biasanya bila bayi ditelungkupkan, tampak ia menggoyanggoyangkan kepalanya, paling tidak sekitar 3 detik. Kemudian ia meletakkan kepalanya ke arah satu sisi.
Umumnya, dalam waktu 20 hari sampai belum genap usia sebulan, jika tak ada kelainan secara spontan dia akan berusaha mengangkat kepalanya sendiri saat ditelungkupkan. Jika kepalanya terkulai lemas/tak terangkat saat ditelungkupkan, perlu dicermati sebagai tanda mencurigakan. Kemungkinan ada suatu penyakit yang dideritanya.
Gerakan motorik kasar yang seimbang juga bisa dilakukan bayi sejak lahir hingga usia setengah bulan. Ini bisa dilihat dari anggota gerak tangan dan kakinya. Saat kaget, keempat anggota geraknya yang semula dalam posisi menekuk seperti katak, mengalami ekstensi menjadi lurus secara bersamaan.
Emosi
Perkembangan emosi bayi harus terus dipantau mengingat masa ini merupakan dimulainya pembentukan kecerdasan emosi/ emotional quotient (EQ). EQ ini memegang peran sangat penting dalam menumbuhkan rasa aman yang selanjutnya memupuk kepribadiannya tumbuh secara positif. EQ juga sangat mendukung pertumbuhan berbagai aspek kecerdasan bayi itu sendiri. Sejak baru lahir bayi sudah dapat menunjukkan emosi pertamanya dalam bentuk tangis dan kerewelan.
Dengan cara tersebut bayi mengungkapkan emosi akibat rasa tak nyaman seperti lapar, haus, dan lainnya. Umumnya selama minggu-minggu pertama ia akan sering menangis dan rewel. Tak mudah untuk mengenali apakah emosi bayi terganggu atau tidak. Namun yang penting orangtua berupaya untuk mengenali emosi yang ditunjukkan si kecil. Tanggaplah akan kebutuhannya.
Pemenuhan ini selanjutnya akan menumbuhkan rasa percaya (basic trust) terhadap lingkungan terdekatnya. Bila bayi terlihat begitu tenang, jarang menangis meski mengalami ketidaknyamanan, boleh saja bila orangtua mencurigai sesuatu, apakah ada gangguan kinerja otaknya. Untuk memastikannya tentu perlu observasi dan pemeriksaan oleh dokter untuk membantu menemukan masalahnya.
Bayi usia-usia awal juga umumnya jarang tersenyum. Apalagi bila kemudian ibu yang membesarkannya pun jarang tersenyum, jarang mengajaknya bercakap-cakap. Bayi kemungkinan juga sulit tersenyum atau sulit mengekspresikan perasaannya lewat suara-suara karena emosi bayi tak terstimulasi dengan baik. Jadi, demi kebaikannya seringlah tersenyum dan mengajaknya bicara di setiap kesempatan, entah saat menyusui, bermain, memakaikan baju, memandikan, dan sebagainya.
Berat & Panjang Badan
Pertumbuhan berat badan sekitar 3,0-4,3 kg. Panjang badan 49,8-54,3 cm,dan lingkar kepala 33-39cm.
Bahasa
Usia-usia awal bayi belum bisa berbicara dalam arti "berbahasa" yang sebenarnya. Bahasa yang diungkapkannya berupa tangisan. Ia akan menyatakan rasa lapar, ngantuk, dan rasa tak nyamannya akibat pipis atau cuaca panas lewat tangisan. Karenanya, bayi ingin dipahami dan orang-orang di sekitarnya harus berusaha memahami ekspresinya. Biasanya dalam beberapa minggu, orangtua sudah bisa membedakan tangisan bayinya. Apakah itu tangisan keras karena lapar, tangisan melengking karena kolik, atau tangisan pelan bagai keluhan karena merasa tak nyaman dan ingin dibelai.
Meski bayi belum dapat menangkap bahasa orang di sekitarnya, tetapi jangan pernah berhenti untuk selalu mengajaknya bicara, bahkan sejak ia masih dalam kandungan. Awalnya ia akan menangkap suara-suara yang didengarnya. Semakin sering mengajaknya bicara, maka akan semakin banyak hal yang dapat ia tangkap. Dari situ, kemampuan berbahasanya akan berkembang melalui tahapan- tahapan.
Bayi yang banyak mendengar, kemampuan berbicaranya lebih cepat terasah karena kemampuan bahasa dan pendengaran saling berkaitan. Dendangkan nyanyian atau perdengarkan lagu-lagu dari tape. Buku-buku bergambar dan dongeng juga baik dibacakan untuk mengenalkan berbagai kosakata. Bahasa yang dominan dipakai akan menjadi bahasa ibu.
Motorik Halus
Gerak motorik halus berkaitan dengan koordinasi mata. Kemampuan penglihatannya masih bereaksi dengan objeknya berupa sinar. Jadi, jika didekatkan pada sinar terang tampak bayi seperti mengerjapkan matanya atau mengerutkan dahinya. Ada juga bayi yang sudah menatap, walaupun hanya sebentar saja.
Rangsang bayi dengan objek cahaya, mainan berwarna terang dan menyala seperti merah, kuning, hijau, serta suara-suara. Sekitar usia 1 minggu hingga 1 bulan 2 minggu, diharapkan bayi sudah bisa mengikuti arah objek yang digerakkan ke garis tengah pandang penglihatannya. Untuk memastikannya bisa dengan menaruh mainan berwarna terang di depan matanya sekitar 20 cm. Jika bayi sudah bisa mengikuti arah mainan tersebut pertanda si bayi sudah dapat menangkap lebih banyak yang dilihatnya, tak hanya membedakan gelap dan terang lagi. Hanya saja stimulasi ini perlu dilakukan berulang-ulang. Mulai usia 3 minggu berikan stimulasi dengan cara mengarahkan benda sebagai objeknya dari arah pinggir sampai lewat garis tengah. Diharapkan mata bayi akan mengikuti gerakan benda tersebut.

Dedeh Kurniasih.


Copyright © 2008 http://kautsarku.wordpress.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

my first kue lumpur

Rahasia Sukses Orang Jepang