Lifestyle » Kesehatan "Apakah Bayiku Sudah Cukup Minum ASI?"
http://lifestyle.okezone.com/read/2010/06/25/27/346662/apakah-bayiku-sudah-cukup-minum-asi
ANDA sedang menyusui si kecil dan berencana memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan untuknya? Wah, selamat ya, Moms! Bagi Anda, pasti sungguh bahagia saat tahu si kecil telah mendapatkan cukup ASI.
Tapi tak jarang, beberapa Moms suka bingung dan merasa ASI-nya sedikit sehingga merasa cemas. “Apakah bayiku benar-benar mendapatkan cukup ASI?” Tak apa-apa, pertanyaan itu wajar ada dalam pikiran Moms. Yuk, kita caritahu!
Bayi Kenyang, Tidur Pulas
Ternyata mengetahui apakah si kecil sudah kenyang ASI tidaklah terlalu sulit.
“Cara paling mudah untuk tahu apakah bayi sudah kenyang ASI adalah dia tidur. Karena di dalam ASI ada zat yang mirip dengan obat tidur yaitu unsur ASI yang memicu produksi endorphin. Zat ini yang merangsang tidur. Ia bekerja seperti morphin yang dibuat oleh badan sendiri yang menyebabkan efek fly (terbang) dan tidur nyenyak dan lama,” terang dokter dr. Adi Tagor, SpA, DPH, dari Rumah Sakit Pondok Indah.
Bila bayi Moms tidur pulas setelah ia menyusui, itu pertanda bagus.
“Kalau sudah kenyang, bayi akan tidur tenang kira-kira sekitar 2 - 3 jam. Tapi lewat dari waktu itu, bila ia belum bangun, ya jangan dibangunkan. Jam biologis satu bayi dengan yang lainnya berbeda. Intinya, kalau bayi belum lapar – biasanya ditandai dengan menangis - jangan dibangunkan,” Dokter yang ramah ini menyarankan.
Batuk, Bukan Berarti Kenyang Menyusu
Saat menyusui si kecil, apakah Moms bertanya, “Bagaimana aku tahu kalau dia sudah kenyang menyusu dan aku bisa berhenti menyusuinya?” Well, biasanya bayi akan melepaskan isapannya sendiri dari payudara Moms bila ia merasa sudah cukup minum ASI atau sudah kenyang.
Tapi, kadang-kadang bayi berhenti sejenak sewaktu ia minum ASI. Nah, kalau si kecil masih mengisap kembali, berarti ia belum merasa kenyang. Satu lagi, anggapan bahwa bayi yang sedang meminum ASI kemudian batuk adalah tanda ia kenyang, maka itu tidaklah benar.
“Batuk ketika bayi sedang menyusu adalah tanda bahwa posisi dan perlekatan bayi menyusu tidak betul. Ketika Moms sedang emosi atau sedang dalam keadaan tertentu secara psikologis, secara alami ASI yang dikeluarkan bisa jadi sangat besar dan kencang (menyemprot). Memberikan ASI pada dasarnya “on demand” baik waktunya, rasanya maupun jumlahnya,” terang Ayah dari artis Inez Tagor ini.
Kalau begitu, apa yang harus dilakukan? “Si ibu harus menenangkan diri dahulu, lalu fokus pada menyusui bayi. Pastikan posisi areola (sekitar puting) masuk ke mulut bayi dan tekan sedikit payudara agar bayi bisa bernapas, lalu miringkan puting sedikit mengarah ke pipi dalam belakang bayi, boleh kiri atau kanan,” saran dr. Adi.
“Jangan memberikan ASI lurus ke arah pipa napas karena pasti suatu ketika bayi akan tersedak dan batuk. Hentikan sejenak ketika ia batuk. Berikan bantuan untuknya bersendawa dan boleh dilanjutkan lagi,” lanjutnya.
Tanda Bayi Cukup ASI
Berikut ini beberapa tanda bayi dinilai mendapatkan ASI yang cukup:
- Bayi menyusu tiap 2 – 3 jam atau minimal 8 kali dalam sehari serta selalu terlihat kenyang setelah minum ASI.
- Tidur pulas sekitar 2 – 3 jam setelah minum ASI.
- Frekuensi BAK dan BAB cukup sering dalam sehari. Paling tidak, bayi akan pipis 6 - 8 kali dalam sehari.
- Ceria dan aktif.
- Pertumbuhan berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) sesuai grafik pertumbuhan. Umpamanya, pada usia 1 - 3 bulan, kenaikan berat badan bayi sangat cepat, bisa mencapai sekitar 1 – 3 kilogram.
“Tergantung pula pada genetik orangtuanya. Ada bayi yang kecil, pertambahan BB-nya tidak harus satu kilogram, boleh jadi naik 700-800 gram per bulan saja itu tidak apa-apa. Itu biasa dikenal dengan genetik mungil atau small bones,” ujar dr. Adi menerangkan.
Nah, pada usia 3 - 6 bulan, kenaikan BB-nya akan lebih rendah daripada kenaikan berat badan yang pertama. Tapi perlu diingat, saat usianya 6 bulan, berat badan bayi minimal dua kali berat badannya ketika lahir.
“Lebih dari itu boleh, namun tidak boleh kurang,” tegas dr. Adi.
Tanda Bayi Lapar
Sebagai seorang ibu, Anda lah yang paling tahu apakah bayi Anda telah mendapatkan cukup ASI atau tidak. Berikut ini, keadaan umum yang ditemukan bila bayi Moms masih lapar sehingga Moms bisa memberikannya ASI lagi, bila:
1. Moms melihat bayi sedikit resah dengan mulut membuka dan lidah menjulur, maka berikanlah segera ASI padanya.
2. Terdengar suara rengekan yang halus dari mulutnya seolah-olah ia meminta sesuatu.
3. Ia terlihat mengisap jari-jarinya atau benda lain yang ada di dekat mulutnya.
Yang penting, kenali karakter atau temperamen si bayi. Kebanyakan bayi yang lapar akan menangis. Kalau sudah begitu, segera berikan ASI padanya.
Bila terlambat diberikan ASI, beberapa bayi bisa melengkungkan badannya (lordosis) sehingga sulit untuk diberi ASI. Tak apa, tenangkan saja ia dulu. Setelah itu, si kecil siap disusui.
Tanda Bayi Belum Cukup ASI
Waspadai bila ternyata si kecil belum mendapatkan cukup ASI, mengingat ASI adalah makanan utama bagi bayi usia 0 – 6 bulan. Berikut ini beberapa tandanya:
- Bayi tampak gelisah dan bosan sepanjang waktu diikuti selalu rewel sehabis minum ASI. Dampaknya, bayi bisa mengalami kesulitan tidur dan terlihat tidak bahagia. Jika bayi telah diberikan ASI masih rewel, coba periksa apakah ia sakit atau hanya ‘lapar’ psikologis di mana ia hanya ingin dekat dengan sang ibu dan masih ingin mencium bau badan / puting ibunya.
- Tiap kali menyusu, dia membuat suara berdecap-decap atau Moms tidak dapat mendengarnya menelan. Ada kemungkinan dia tidak minum dengan benar atau ASI tidak keluar dengan lancar.
- Warna kulitnya menjadi lebih kuning.
Bila itu terjadi, coba berikan ASI dengan jadwal lebih teratur dan amati lagi apakah ia masih ingin minum ASI. Agar tenang, tak ada salahnya mengonsultasikan perihal menyusui ini ke dokter anak atau klinik laktasi. Ingat Moms, jangan pernah menyerah memberikan ASI terbaik untuk si buah hati.
Trik Oke Menyusui
1. Seminggu sekali, pompa habis kiri dan kanan payudara. Ukur berapa cc ASI di kanan dan kiri payudara untuk mengetahui berapa banyak total ASI Moms. Setelah itu ASI bisa diberikan pada si kecil.
2. Berikan ASI dari kedua payudara dengan interfal waktu yang sama. Misalnya payudara kanan 10 menit, payudara kiri juga 10 menit. Bisa juga 15 menit dengan 15 menit.
3. Pegang payudara Moms saat menyusui karena akan terasa masih ada ASI atau tidak di dalamnya dengan ciri: payudara keras (tegang), berarti Asi masih penuh. Payudara lembek, ASI sudah keluar banyak. Jika ASI masih ada dan bayi masih menginginkannya, teruskan untuk diberikan.
4. Ajak bayi berbicara dengan suasana yang nyaman dan lihat matanya. Walau ia tidak mengerti bahasa Moms namun ia bisa merasakan ikatan Moms dengannya. Menyusui pada dasarnya adalah “komunikasi batin dan fisik” penuh kasih sayang antara Moms dan bayinya.
5. Selalu perhatikan posisi dan perlekatan yang baik saat ia menyusu. Perlekatan yang baik adalah kunci sukses Moms menyusui bayi.
Tanda Bayi Cukup MPASI
Bagi bayi usia 0 – 6 bulan, ASI merupakan makanan utama. Namun lewat masa 6 bulan, ASI harus berbagi porsi dengan makanan pendamping ASI-nya (MPASI).
“Bayi usia 6 – 12 bulan, ASI bukanlah makanan asupan satu-satunya bagi bayi. Ada MPASI yang penuh protein dan kalori. Walau demikian, ASI sangat berguna untuk kekebalan, anti alergi, anti virus dan juga bermanfaat bagi kecerdasan bayi kelak. Fungsi ASI tergeser 50 persen sebagai makanan full,” ujar dr. Adi.
Berikut ini beberapa tanda bahwa bayi 6 bulan ke atas cukup ASI dan MPASI:
- Tidur pulas setelah minum ASI dan makan MPASI
- Good mood
- Ceria dan aktif
- Bisa tidur tenang pada malam hari. Tidur malam pada usia 6 bulan ke atas akan lebih lama dibanding sebelumnya, karena bayi telah cukup kalori dan protein dari ASI dan Mpasi.
“Pada usia ini, bayi sudah mulai serasi dengan Circadian Rhythm (irama siang dan malam sesuai dengan alam). Jadi bayi usia enam bulan ke atas sudah masuk tahap night long sleep,” dr. Adi menambahkan.
Jika ia tidak menangis, artinya ia cukup ASI dan MPASI. Setelah tahap MPASI dan berkisar enam bulan, biarkan bayi mengikuti irama circadian dan bayi tak perlu dibangunkan setiap tiga jam untuk sekadar minum ASI.
(ftr)
ANDA sedang menyusui si kecil dan berencana memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan untuknya? Wah, selamat ya, Moms! Bagi Anda, pasti sungguh bahagia saat tahu si kecil telah mendapatkan cukup ASI.
Tapi tak jarang, beberapa Moms suka bingung dan merasa ASI-nya sedikit sehingga merasa cemas. “Apakah bayiku benar-benar mendapatkan cukup ASI?” Tak apa-apa, pertanyaan itu wajar ada dalam pikiran Moms. Yuk, kita caritahu!
Bayi Kenyang, Tidur Pulas
Ternyata mengetahui apakah si kecil sudah kenyang ASI tidaklah terlalu sulit.
“Cara paling mudah untuk tahu apakah bayi sudah kenyang ASI adalah dia tidur. Karena di dalam ASI ada zat yang mirip dengan obat tidur yaitu unsur ASI yang memicu produksi endorphin. Zat ini yang merangsang tidur. Ia bekerja seperti morphin yang dibuat oleh badan sendiri yang menyebabkan efek fly (terbang) dan tidur nyenyak dan lama,” terang dokter dr. Adi Tagor, SpA, DPH, dari Rumah Sakit Pondok Indah.
Bila bayi Moms tidur pulas setelah ia menyusui, itu pertanda bagus.
“Kalau sudah kenyang, bayi akan tidur tenang kira-kira sekitar 2 - 3 jam. Tapi lewat dari waktu itu, bila ia belum bangun, ya jangan dibangunkan. Jam biologis satu bayi dengan yang lainnya berbeda. Intinya, kalau bayi belum lapar – biasanya ditandai dengan menangis - jangan dibangunkan,” Dokter yang ramah ini menyarankan.
Batuk, Bukan Berarti Kenyang Menyusu
Saat menyusui si kecil, apakah Moms bertanya, “Bagaimana aku tahu kalau dia sudah kenyang menyusu dan aku bisa berhenti menyusuinya?” Well, biasanya bayi akan melepaskan isapannya sendiri dari payudara Moms bila ia merasa sudah cukup minum ASI atau sudah kenyang.
Tapi, kadang-kadang bayi berhenti sejenak sewaktu ia minum ASI. Nah, kalau si kecil masih mengisap kembali, berarti ia belum merasa kenyang. Satu lagi, anggapan bahwa bayi yang sedang meminum ASI kemudian batuk adalah tanda ia kenyang, maka itu tidaklah benar.
“Batuk ketika bayi sedang menyusu adalah tanda bahwa posisi dan perlekatan bayi menyusu tidak betul. Ketika Moms sedang emosi atau sedang dalam keadaan tertentu secara psikologis, secara alami ASI yang dikeluarkan bisa jadi sangat besar dan kencang (menyemprot). Memberikan ASI pada dasarnya “on demand” baik waktunya, rasanya maupun jumlahnya,” terang Ayah dari artis Inez Tagor ini.
Kalau begitu, apa yang harus dilakukan? “Si ibu harus menenangkan diri dahulu, lalu fokus pada menyusui bayi. Pastikan posisi areola (sekitar puting) masuk ke mulut bayi dan tekan sedikit payudara agar bayi bisa bernapas, lalu miringkan puting sedikit mengarah ke pipi dalam belakang bayi, boleh kiri atau kanan,” saran dr. Adi.
“Jangan memberikan ASI lurus ke arah pipa napas karena pasti suatu ketika bayi akan tersedak dan batuk. Hentikan sejenak ketika ia batuk. Berikan bantuan untuknya bersendawa dan boleh dilanjutkan lagi,” lanjutnya.
Tanda Bayi Cukup ASI
Berikut ini beberapa tanda bayi dinilai mendapatkan ASI yang cukup:
- Bayi menyusu tiap 2 – 3 jam atau minimal 8 kali dalam sehari serta selalu terlihat kenyang setelah minum ASI.
- Tidur pulas sekitar 2 – 3 jam setelah minum ASI.
- Frekuensi BAK dan BAB cukup sering dalam sehari. Paling tidak, bayi akan pipis 6 - 8 kali dalam sehari.
- Ceria dan aktif.
- Pertumbuhan berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) sesuai grafik pertumbuhan. Umpamanya, pada usia 1 - 3 bulan, kenaikan berat badan bayi sangat cepat, bisa mencapai sekitar 1 – 3 kilogram.
“Tergantung pula pada genetik orangtuanya. Ada bayi yang kecil, pertambahan BB-nya tidak harus satu kilogram, boleh jadi naik 700-800 gram per bulan saja itu tidak apa-apa. Itu biasa dikenal dengan genetik mungil atau small bones,” ujar dr. Adi menerangkan.
Nah, pada usia 3 - 6 bulan, kenaikan BB-nya akan lebih rendah daripada kenaikan berat badan yang pertama. Tapi perlu diingat, saat usianya 6 bulan, berat badan bayi minimal dua kali berat badannya ketika lahir.
“Lebih dari itu boleh, namun tidak boleh kurang,” tegas dr. Adi.
Tanda Bayi Lapar
Sebagai seorang ibu, Anda lah yang paling tahu apakah bayi Anda telah mendapatkan cukup ASI atau tidak. Berikut ini, keadaan umum yang ditemukan bila bayi Moms masih lapar sehingga Moms bisa memberikannya ASI lagi, bila:
1. Moms melihat bayi sedikit resah dengan mulut membuka dan lidah menjulur, maka berikanlah segera ASI padanya.
2. Terdengar suara rengekan yang halus dari mulutnya seolah-olah ia meminta sesuatu.
3. Ia terlihat mengisap jari-jarinya atau benda lain yang ada di dekat mulutnya.
Yang penting, kenali karakter atau temperamen si bayi. Kebanyakan bayi yang lapar akan menangis. Kalau sudah begitu, segera berikan ASI padanya.
Bila terlambat diberikan ASI, beberapa bayi bisa melengkungkan badannya (lordosis) sehingga sulit untuk diberi ASI. Tak apa, tenangkan saja ia dulu. Setelah itu, si kecil siap disusui.
Tanda Bayi Belum Cukup ASI
Waspadai bila ternyata si kecil belum mendapatkan cukup ASI, mengingat ASI adalah makanan utama bagi bayi usia 0 – 6 bulan. Berikut ini beberapa tandanya:
- Bayi tampak gelisah dan bosan sepanjang waktu diikuti selalu rewel sehabis minum ASI. Dampaknya, bayi bisa mengalami kesulitan tidur dan terlihat tidak bahagia. Jika bayi telah diberikan ASI masih rewel, coba periksa apakah ia sakit atau hanya ‘lapar’ psikologis di mana ia hanya ingin dekat dengan sang ibu dan masih ingin mencium bau badan / puting ibunya.
- Tiap kali menyusu, dia membuat suara berdecap-decap atau Moms tidak dapat mendengarnya menelan. Ada kemungkinan dia tidak minum dengan benar atau ASI tidak keluar dengan lancar.
- Warna kulitnya menjadi lebih kuning.
Bila itu terjadi, coba berikan ASI dengan jadwal lebih teratur dan amati lagi apakah ia masih ingin minum ASI. Agar tenang, tak ada salahnya mengonsultasikan perihal menyusui ini ke dokter anak atau klinik laktasi. Ingat Moms, jangan pernah menyerah memberikan ASI terbaik untuk si buah hati.
Trik Oke Menyusui
1. Seminggu sekali, pompa habis kiri dan kanan payudara. Ukur berapa cc ASI di kanan dan kiri payudara untuk mengetahui berapa banyak total ASI Moms. Setelah itu ASI bisa diberikan pada si kecil.
2. Berikan ASI dari kedua payudara dengan interfal waktu yang sama. Misalnya payudara kanan 10 menit, payudara kiri juga 10 menit. Bisa juga 15 menit dengan 15 menit.
3. Pegang payudara Moms saat menyusui karena akan terasa masih ada ASI atau tidak di dalamnya dengan ciri: payudara keras (tegang), berarti Asi masih penuh. Payudara lembek, ASI sudah keluar banyak. Jika ASI masih ada dan bayi masih menginginkannya, teruskan untuk diberikan.
4. Ajak bayi berbicara dengan suasana yang nyaman dan lihat matanya. Walau ia tidak mengerti bahasa Moms namun ia bisa merasakan ikatan Moms dengannya. Menyusui pada dasarnya adalah “komunikasi batin dan fisik” penuh kasih sayang antara Moms dan bayinya.
5. Selalu perhatikan posisi dan perlekatan yang baik saat ia menyusu. Perlekatan yang baik adalah kunci sukses Moms menyusui bayi.
Tanda Bayi Cukup MPASI
Bagi bayi usia 0 – 6 bulan, ASI merupakan makanan utama. Namun lewat masa 6 bulan, ASI harus berbagi porsi dengan makanan pendamping ASI-nya (MPASI).
“Bayi usia 6 – 12 bulan, ASI bukanlah makanan asupan satu-satunya bagi bayi. Ada MPASI yang penuh protein dan kalori. Walau demikian, ASI sangat berguna untuk kekebalan, anti alergi, anti virus dan juga bermanfaat bagi kecerdasan bayi kelak. Fungsi ASI tergeser 50 persen sebagai makanan full,” ujar dr. Adi.
Berikut ini beberapa tanda bahwa bayi 6 bulan ke atas cukup ASI dan MPASI:
- Tidur pulas setelah minum ASI dan makan MPASI
- Good mood
- Ceria dan aktif
- Bisa tidur tenang pada malam hari. Tidur malam pada usia 6 bulan ke atas akan lebih lama dibanding sebelumnya, karena bayi telah cukup kalori dan protein dari ASI dan Mpasi.
“Pada usia ini, bayi sudah mulai serasi dengan Circadian Rhythm (irama siang dan malam sesuai dengan alam). Jadi bayi usia enam bulan ke atas sudah masuk tahap night long sleep,” dr. Adi menambahkan.
Jika ia tidak menangis, artinya ia cukup ASI dan MPASI. Setelah tahap MPASI dan berkisar enam bulan, biarkan bayi mengikuti irama circadian dan bayi tak perlu dibangunkan setiap tiga jam untuk sekadar minum ASI.
(ftr)
Komentar
Posting Komentar