Ragam Mitos Seputar MPASI

 http://health.okezone.com/read/2012/02/03/483/569342/ragam-mitos-seputar-mpasi

BERKAITAN dengan MPASI, banyak mitos atau pendapat yang mengatakan asupan ini boleh, itu tidak, yang A benar, yang B salah! Ayo cari tahu kebenaran dari mitos-mitos tersebut.

Berikut ini ulasan dari dr Trully Kusumawardhani SpA.

A. Mengenalkan makanan padat sejak dini membuat bayi bisa tidur pulas di malam hari.

Tidak benar. Makanan padat tetap diperkenalkan sejak usia 6 bulan. Pemberian sedini  mungkin sebelum usia 6 bulan justru membahayakan bagi bayi, karena belum siapnya sistem syaraf, pencernaan pada bayi dalam menerima makanan bertekstur padat.

B. Makanan bayi tak boleh dimasak dengan microwave.

Benar. Sebaiknya makanan bayi tidak dimasak dengan microwave, utamanya pada bahan makanan yang mengandung protein dan beberapa vitamin. Dari beberapa penelitian dikatakan memasak dengan menggunakan microwave dapat mengurangi hampir setengah dari jumlah protein  dan mengubah struktur dari asam amino menjadi senyawa yang berbahaya. Walau begitu, memasak dengan cara memanaskan dengan api harus diperhatikan lama dan cara pemanasannya agar zat-zat gizi tidak rusak dan berkurang.

C. Pemberian makanan bayi dalam kemasan perlu dihindari.

Tidak benar. Boleh saja kita memberikan makanan jadi yang sudah dikemas/instan. Kandungan gizi produk makanan bayi siap saji (umumnya produk impor dan dikemas dalam botol kecil-kecil) sudah diatur sedemikian rupa sesuai kebutuhan gizi bayi. Boleh saja diberikan kepada bayi dalam keadaan "emergensi" (umpamanya saat bepergian). Asal kita tahu kondisi kemasan tidak kadaluwarsa dan tidak rusak. Tetapi tetap saja untuk sehari-hari, buatlah makanan rumah dari bahan lokal. Selain lebih murah, juga lebih mudah, sehat, dan segar.

D. Bayi tak akan tumbuh sehat jika diberi makanan nabati atau vegetarian saja.

Tidak benar. Pada sumber makanan nabati juga mengandung zat gizi sumber protein, karbohidrat dan lemak yang dapat memenuhi kebutuhan pertumbuhan bayi.

E. Makanan dari daging merah harus dimasak sampai matang dan hancur bila diberikan kepada bayi.

Benar harus dimasak sampai matang, tetapi tidak benar sampai hancur. Pemasakan yang terlalu lama akan mengurangi kandungan gizi dari daging tersebut. Penyajian daging pada usia tertentu memang harus disesuaikan. Jika bayi masih makan dengan tesktur halus, maka setelah masak, daging dihaluskan dengan disaring atau diblender.

F. Air kaldu atau kuah daging sama bergizinya seperti daging.

Tidak sama, karena tetap berbeda komponen kandungan nutrisi antara daging-nya dengan kuah atau kaldu-nya saja. Beberapa komponen nutrisi tidak dapat larut dalam air dan tetap berada pada daging itu sendiri.

G. Bayi berusia 6 bulan akan tersedak jika diberi daging.

Tidak benar. Pada usia 6 bulan, bayi sudah mulai diperkenalkan dengan makanan padat. Pemberiannya bertahap baik dalam tekstur dan rasa. Daging sebagai sumber protein boleh diberikan, tetapi tetap dengan cara dihaluskan sesuai dengan kemampuan bayi usia 6 bulan tersebut.

H. Makanan yang dilepeh atau disembur-sembur si kecil pertanda ia tidak menyukainya. Tidak benar.

Jika makanan dilepeh atau disembur-sembur bukan berarti dia tidak suka rasanya tapi belum mengenal rasanya. Kenalkan satu rasa minimal 4 hari hingga seminggu setelah itu bisa dikenalkan dengan rasa yang lain. Sebaliknya, bila dia tidak menolak saat diberi makan dan tidak masalah dengan saluran pencernaan, frekuensi makan yang Moms berikan kepada si kecil bisa ditingkatkan.

I. Gangguan pernapasan pada bayi disebabkan oleh alergi makanan.

Tidak benar. Tidak semua gangguan pernapasaan pada bayi disebabkan oleh alergi makanan, memang beberapa gejala dari alergi makanan dapat berupa gangguan pernapasan. Tetapi harus juga disingkirkan kemungkinan adanya infeksi pernapasan pada bayi yang merupakan penyakit terbanyak pada bayi. (Sumber: Mom & Kiddie)
(tty)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rahasia Sukses Orang Jepang

my first kue lumpur